PENGERTIAN
PERSALINAN
/ PARTUS adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapt hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Definisi Persalinan
- Partus Immaturus : Proses pengeluaran hasil konsepsi <
28 minggu dengan berat janin 500-1000 gram
- Partus Prematurus : Proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan) pada usia kehamilan 28-36 minggu,
dengan berat janin 1000-2500 gram
- Partus Postmaturus/Serotinus : Proses pengeluaran hasil
konsepsi yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang
diperkirakan
- Partus Presipitatus : Persalinan yang berlangsung sangat
cepat (<3jam)
- Partus Biasa/Spontan/Normal : Bila bayi lahir dengan
presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat istimewa dan tidak melukai
ibu dan bayi, umumnya berlangsung <24 jam
- Partus Luar Biasa/Abnormal : Bila bayi dilahirkan
pervaginam dengan menggunakan cunam/forcep, ekstraktor vakum, versi dan
ekstraksi, dekapitasi, embriotomi dsb
- Partus Aterm : Terjadinya persalinan pada usia kehamilan
37-42 minggu dengan berat janin di atas 2500 gram.
Istilah-istilah
dalam persalinan
- Gravida (G) : seorang wanita yang sedang hamil
- Primigravida : Seseorang wanita yang sedang hamil untuk
pertama kalinya
- Para : Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup (viable) (P)
- Nullipara : Seorang wanita yang belum pernah melahirkan
bayi yang viable untuk pertama kalinya
- Multipara/Pleuripara : Seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi viable < 5 kali
- Grande Multipara : Seorang wanita yang pernah melahirkan
bayi aterm > 5 kali
- Abortus : Penghentian kehamilan sebelum janin viable dengan
berat janin dibawah 500 gram atau tua kehamilan < 20 minggu
- In Partu : Seorang wanita yang sedang dalam keadaan
persalinan
Hormon yang dominan saat hamil :
1. Estrogen
- Meningkatkan sensitifitas otot
rahim
- Memudahkan penerimaan rangsangan
dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin,
rangsangan mekanis (menyebabkan kontraksi pada akhirnya)
2.
Progesteron
- Menurunkan sensitivitas otot
rahim
- Menulitkan penerimaan rangsangan
dari luar, seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin dan
rangsangan mekanis
- Menyebabkan otot rahim dan otot
polos relaksasi
Sebelum
terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita yang
memasuki kala pendahuluan (preparatory stage of labor), dengan tanda-tanda :
- Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala
turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada
multigravida tidak begitu kelihatan
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
- Perasaan sering atau susah BAK (polikusaria) karena kandung
kemih tertekan oleh bagian bawah janin
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah bisa bercampur darah (bloody show)
Teori-teori penunjang terjadinya persalinan :
1. Teori keregangan
- Otot rahim mempunyai kemampuan untuk meregang dalam batas
tertentu (striae)
- Setelah melewati batas tersebut akan terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai
2. Teori Penurunan Progseterone
- Terjadinya proses penuaan plasenta pada usia kehamilan 28
minggu, terjadinya penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu
- Produksi progesteron mulai mengalami penurunan,
sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin
- Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah
tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu
3. Teori Oksitosin Internal
- Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst
posterior (bagian belakang hipofisis)
- Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat
mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton
Hicks
- Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan
maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai
4. Teori Prostaglandin
- Kadar prostaglandin meningkat sejak usia kehamilan 15
minggu
- Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga dapat mengeluarkan hasil konsepsi
5. Teori Hipotalamus-Pituitari dan Glandula Suprarenalis
- Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensefalus
(tanpa batok kepala), sehingga terjadi kelambatan dalam persalinan karena
tidak terbentuk hipotalamus →Teori ini dikemukakan oleh Linggin 1973
- Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturitas janin
- Oleh Malpar 1933 → Percobaan dilakukan dengan menggunakan
hewan yaitu “otak kelinci” hasilnya kehamilan kelinci berlangsung lebih lama
- Dari hasil percobaan disimpulkan ada hubungan antara
hipotalamus pituitari dengan mulainya persalinan
- Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya
persalinan
6. Teori iritasi Mekanik
- Adanya tekanan dan pergeseran pada ganglion servikale dari
fleksus frankenhouser yang terletak dibelakang serviks oleh bagian terbawah
janin, sehingga dapat memicu persalinan
Berdasarkan teori-teori tersebut, persalinan anjuran (induksi
persalinan) dapat dilakukan dengan cara :
1. Memecahkan ketuban (amniotomi)
2. Induksi persalinan secara hormonal/kimiawi dengan
oksitosin drips/prostaglandin
3. Induksi persalinan dengan mekanis : memakai laminaria
stiff
4. Persalinan dengan tindakan operasi : SC (Sectio Caesarea)
Dengan adanya kontraksi otot rahim menyebabkan :
1. Turunnya kepala : masuk PAP (minggu ke 36 untuk
primigravida) sehingga dapat menimbulkan sesak di bagian bawah dan di atas
simfisis pubis, sering BAK atau susah BAK karena kandung kemih tertekan oleh
kepala
2. Perut lebih melebar karena fundus mulai turun
3. Adanya rasa sakit di daerah pinggang karena kontraksi
ringan otot rahim
4. Terjadinya perlunakan serviks
5. Terjadinya pengeluaran lendir
Hal-hal tersebut di atas merupakan permulaan terjadinya
persalinan
Tanda-tanda Persalinan
1. Terjadinya HIS persalinan
HIS persalinan mempunyai sifat
- Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
- Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya
semakin besar
- Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
- Makin beraktivitas kekuatan his makin bertambah
Pada hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks karena
terjadinya perubahan keseimbangan pada hormon estrogen dan progesteron.
Kontraksi braxton hicks ini disebut sebagai his palsu.
Sifat his permulaan/palsu :
- Rasa nyeri ringan di bagian bawah
- Datangnya tidak teratur
- Tidak ada perubahan pada serviks / pembawa tanda
- Durasinya pendek
- Tidak bertambah bila beraktivitas
2.
Pengeluaran lendir darah
Pengeluaran sebagai pembawa tanda yaitu lendir yang bersemu darah
(Bloody show)
Dengan adanya his persalinan terjadi perubahan pada serviks
yang dapat menimbulkan :
- Pendataran serviks dan pembukaan
- Dengan adanya pembukaan menyebabkan lendir yang berada pada
kanalis servikalis terlepas
- Terjadi perdarahan → pembuluh darah kapiler pecah
3. Pengeluaran cairan
Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum mencapai pembukaan 5 cm disebut
ketuban pecah dini. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam
waktu 24 jam.
Tahapan Persalinan
1. Kala I (Kala Pembukaan)
Adalah kala pembukaan yang berlangsung mulai pembukaan 0 cm
sampai dengan pembukaan 10 cm (lengkap)
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam
sedangkan multigravida berlangsung sekitar 8 jam
Berdasarkan kurva Friedman pembukaan jalan lahir dapat
diperhitungkan, untuk primigravida 1 cm/jam, dan multigravida 2 cm/jam sehingga
sampai pembukaan lengkap dapat diperhitungkan
Dalam kala I dibagi menjadi 2 fase :
- Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm
- Fase Aktif :
Fase Akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4cm
Fase Dilatasi Maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm
Fase Deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm (lengkap)
Fase-fase tersebut diatas dapat dijumpai pada pasien
primigravida maupun multigravida, hanya pada pasien multigravida fase-fase
tersebut terjadi lebih pendek
2. Kala II (Kala Pengeluaran / Pengusiran Janin)
Gejala Kala II
- His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit, durasi
50-100 detik
- Ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak
- Pecahnya ketuban pada pembukaan hampir lengkap sering
diikuti dengan keinginan untuk mengedan karena tertekan fleksus frankenhauser
- Kedua kekuatan (his dan mengedan) akan mendorong kepala
bayi sehingga terjadi :
- Kepala membuka pintu
- Subocciput bertindak sebagai
hipomoklion sehingga berturut-turut akan lahir UUB, dahi, hidung dan muka
dan kepala seluruhnya
- Kepala
lahir seluruhnya dan diikuti dengan putaran paksi luar yaitu penyesuaian kepala
pada punggung
- Setelah putaran paksi luar berlangsung, maka persalinan
bayi ditolong dengan jalan :
- Kepala dipegang secara
biparietal, lalu curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan, curam ke atas
untuk melahirkan bahu belakang.
- Setelah kedua bahu lahir,
sanggah susur untuk melahirkan seluruh sisa badan bayi
- Bayi lahir diikuti oleh sisa air
ketuban
Lama
kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
3. Kala III (Kala pelepasan plasenta/pengeluaran uri)
Setelah kala II kontraksi uterus berhenti sampai 5-10 menit.
Kemudian lepasnya plasenta dapat dilihat dengan memperhatikan
tanda-tanda pelepasan plasenta :
- Uterus menjadi bundar/globuler
- Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen
bawah rahim
- Tali pusat bertambah panjang
- Terjadi semburan darah tiba-tiba
4. Kala IV (Kala observasi 2 jam)
Melakukan observasi terhadap terjadinya perdarahan post
partum yang paling sering terjadi 2 jam pertama.
Observasi yang dilakukan :
- Tingkat kesadaran
- Pemeriksaan TTV
- Kontraksi uterus
- Jumlah perdarahan
Perdarahan di anggap normal bila jumlahnya tidak melebihi
400-500 cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar